Peranan Gadih Minang dalam Melestarikan ABS-SBK

Tim PPNB UNP mengadakan pertemuan dengan ibu-ibu masyarakat Nagari Nanggalo tentang peranan perempuan di Minangkabau. Peranan perempuan Minang dalam melestarikan prinsip “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” adalah sangat signifikan. Prinsip ini mencerminkan semangat untuk memadukan nilai-nilai budaya adat dengan ajaran agama Islam. Perempuan Minang memainkan peran penting dalam memastikan bahwa prinsip ini diterapkan dan dilestarikan dengan baik.

Pertama-tama, perempuan Minang sering kali berperan dalam pendidikan dan sosialisasi keluarga. Mereka memainkan peran kunci dalam mendidik anggota keluarga, terutama anak-anak, tentang prinsip “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Mereka mengajar nilai-nilai agama Islam dan budaya adat kepada generasi muda agar mereka memahami cara berperilaku yang sesuai dengan kedua nilai tersebut.Selain itu, perempuan Minang juga turut aktif dalam berbagai upacara adat dan tradisi keagamaan. Mereka sering kali menjadi pemimpin dalam penyelenggaraan upacara-upacara seperti pernikahan adat, pertemuan keluarga, dan peringatan hari-hari besar Islam. Melalui peran mereka dalam upacara-upacara ini, mereka menjaga agar prinsip “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” tetap terwujud dalam tindakan sehari-hari.Perempuan Minang juga berkontribusi dalam memelihara etika sosial dan moral dalam masyarakat. Mereka sering menjadi penjaga norma-norma sosial yang sesuai dengan prinsip tersebut, serta menjadi pembela hak-hak perempuan dalam kerangka agama dan budaya.

Dengan peran penting ini, perempuan Minang memainkan peran krusial dalam melestarikan dan mempromosikan prinsip “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Mereka membawa kedamaian, harmoni, dan kesinambungan budaya serta agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minang. (L)

PDF Loading...

Loading