Pakaian Bundo Kanduang dalam adat Minangkabau memiliki meronim, atau komponen-komponen, yang masing-masing memiliki makna simbolis mendalam. Tingkuluak adalah penutup kepala yang dikenakan oleh Bundo Kanduang, biasanya terbuat dari kain yang dilipat dan disusun dengan rumit. Bentuk tingkuluak menyerupai tanduk, melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan status terhormat perempuan Minangkabau sebagai ibu dan pemimpin moral. Sebagai simbol kehormatan, tingkuluak juga mencerminkan tanggung jawab Bundo Kanduang dalam menjaga adat dan memimpin keluarga besar.
Baju gadang adalah baju longgar yang dikenakan oleh Bundo Kanduang, biasanya berwarna gelap dengan corak khas Minangkabau. Baju ini memiliki potongan lebar yang melambangkan kebesaran hati, kedermawanan, dan kesabaran seorang ibu dalam mengayomi keluarganya. Baju gadang menunjukkan bahwa perempuan Minangkabau memiliki peran penting dalam masyarakat, serta memegang kendali atas rumah tangga dan adat.
Salendang atau selendang yang dikenakan Bundo Kanduang merupakan aksesori yang diletakkan di pundak atau disampirkan di lengan. Salendang melambangkan sifat kasih sayang dan perlindungan seorang ibu terhadap keluarga dan komunitasnya. Dalam upacara adat, salendang juga menggambarkan bahwa Bundo Kanduang siap memikul tanggung jawab besar dalam mendidik generasi muda dan menjaga kelestarian adat serta tradisi.
Perhiasan yang dikenakan oleh Bundo Kanduang, seperti kalung, gelang, dan anting, melambangkan status dan penghormatan yang diberikan kepadanya sebagai penjaga adat. Perhiasan ini tidak hanya mempercantik penampilan, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap perhiasan memiliki motif dan makna simbolis yang mencerminkan kekuatan, keanggunan, dan kebijaksanaan perempuan Minangkabau.
Kodek adalah kain sarung atau kain yang dikenakan di pinggang Bundo Kanduang, seringkali terbuat dari kain songket dengan motif tradisional. Kodek melambangkan kesopanan dan kehormatan, menunjukkan bahwa Bundo Kanduang selalu menjaga martabat diri serta keluarganya. Kain ini juga melambangkan keterikatan perempuan Minangkabau dengan adat dan tanggung jawabnya dalam menjaga keharmonisan keluarga serta tatanan sosial.